MINGGU PAGI...

Minggu pagi yang sepi...

Mengingatkan ku pada minggu pagi yang tlah lalu...

Minggu pagi yang tak akan pernah terulang...

Minggu pagi yang membuatku merindu...

Rindu akan hangat tawa, ceria bahagia, dan kebersamaan...

Semua yang kini hanya bisa ku nikmati saat ku menutup mata,

Dan menggali memori lama untuk ku putar kembali...

Andai saja aku bisa kembali ke minggu pagi itu,

Dan andai saja aku tau akan seperti ini jadinya,

Aku akan menikmatinya lebih lama,

Tak akan aku melepas genggaman tangannya,

Hanya untuk bisa berjalan sendiri,

Tak akan aku cepat beranjak dari pangkuannya,

Hanya untuk bisa duduk sendiri...

Tapi sayang andai tak pernah mampu mengembalikan semua,

Semua minggu pagiku yang tlah lalu...

Kini aku hanya bisa menanti untuk mengukir memori baru,

Cepatlah kembali aku telah merindu,

Cepatlah kembali, masih ada hari lain yang mungkin masih tersisa....

JARAK

Jarak yang terlihat mata tak begitu terasa,

Tapi entah mengapa jarak di hati kita,

Ku rasa semakin jauh seiring waktu berjalan...

Engkau dengan duniamu,

Dan aku disini menikmati setiap kecewa,

Kecewa yang kau selalu kau tinggalkan...

Aku mencoba untuk mengerti keadaan,

Tapi sungguh begitu berat rasanya,

Dan rasa yang tertinggal kini hanya sepi dan rindu...

Semakin lama aku mencoba,

Semakin terasa engkau telah berbeda,

Semakin pula aku tak lagi mengenalmu...

Ada tanya yang tertinggal dihati,

Masihkah hatimu milikku?

Masihkah rindumu untukku?

Ataukah jarak telang meluluh lantakkannya???

AJARI AKU

Senja,

Bisakah kau ajarkan aku setia,

Seperti setia mu pada sang sore,

Kau tak pernah jemu kembali padanya setiap hari...

Bulan,

Bisakah kau ajarkan aku ikhlas,

Seperti ikhlas mu berpisah dengan sang mentari,

Hanya untuk menyinari gelapnya malam yang sunyi...

Mentari,

Bisakah kau ajarkan aku menahan rindu,

Seperti dirimu menahan rindu kepada sang rembulan,

Kau hanya bisa bertemu sekejap dengannya saat gerhana,

Hanya bisa sekedar bertemu tanpa bisa benar-benar bersatu...

Sirius,

Bisakah kau ajarkan aku berkorban,

Seperti pengorbanan mu untuk sang malam,

Engkau berusaha mengerahkan seluruh tenaga untuk menjadi bintang paling terang,

Walau engkau tau malam telah memiliki bulan yang lebih terang,

Dan pada akhirnya engkau padam sebelum terlihat...

BINTANG KU

Bintang terang yang selalu menerangi gelap malamku

Kini mulai meredup,

Tak jarang ia pergi, tak tau kemana..

Dan entah mengapa..

Mungkinkah ia bosan terus menerangi malam gelapku,

Atau mungkinkah ia lebih senang menerangi belahan bumi yang lain

Mengapa begitu sakit membayangkan semua kemungkinan itu..

Tanpanya malamku tak lagi cerah, tanpanya aku merasa sepi..

Aku tak dapat berbuat apa – apa..

Dan lagi – lagi aku hanya dapat berharap,,

Semoga ia hanya pergi sementara dan akan kembali lagi

Kembali lagi menemaniku dimalam yang gelap dan sepi..

Kembali lagi menjadi bintang ku yang selalu ada untukku..

Bintang ku, taukah kau?

Aku merindukanmu kini, aku merindukan kehadiranmu seperti dulu...

Kehadiran yang selalu membahagianku...

Bukan kehadiran yang membuatku terluka...

Bintang ku bisakah kau menerangi ku lagi???

Bintang ku, maukah kau menemaniku hingga aku terlelap???

PERGILAH...

Berjalanlah sejauh apapun yang kamu mau…

Terbanglah setinggi apapun yang kamu mampu…

Berkelanalah, jelajahi setiap sudut bumi ini..

Aku tak akan pernah menahanmu…

Aku tak akan pernah melarangmu…

Tapi hanya satu yang akan aku lakukan ,

Aku akan tetap disini…

Dititik dimana kau mulai untuk pergi..

Aku akan jadi rumah untukmu pulang…

Pulang saat kakimu telah letih melangkah..

Pulanglah saat sayapmu mungkin patah dan terjatuh…

Pulanglah saat matamu telah letih menatap keindahan,

Keindahan yang engkau temukan dalam perjalananmu..

Aku akan tetap disini..

Itu janjiku padamu…

Walaupun nanti diperjalananmu kau mungkin menemukan persinggahan,

Tapi ingatlah, cinta hanya akan pulang kerumahnya,

Dan hatiku adalah rumah untuk cintamu..

Tempat kau akan pulang…

Dan menghabiskan waktu untuk cerita yang lalu dan yang akan datang…