Jumat, 24 Oktober 2014

AYAH



Ayah,,
Kini aku telah dewasa, tapi aku ingin kembali jadi putri kecilmu..
Aku rindu berada dalam buaianmu..
Aku rindu menjadi satu – satunya putri yang kau cinta..
Aku rindu tawa riang kita berdua, hanya berdua..
Aku rindu merengek ingin selalu bersamamu..
Aku rindu menangis karena ditinggal oleh mu..

Aku merindukan semua yang ada dulu..
Kini waktu dan jarak terlalu jauh memisahkan kita..
Aku tak tau, apa yang salah..
Aku bahkan tak tau kapan rindu ini bisa terobati..
Tapi ayah, aku ingin engkau tau.. rasa rindu ini masih ada..
Masih ada dan selalu menagih untuk terpenuhi..
Ayah, sekali lagi ku katakan aku merindukanmu..
Tapi ayah, maafkan aku lidah ini terlalu kelu untuk mengucapkannya..

Untuk saat ini, biarlah hati ini dan Tuhan yang tau bahwa aku merindukanmu..
Semoga saja rasa rindu ini mampu meleburkan kecewa yang ku pendam..

Selasa, 14 Oktober 2014

SEDERHANA SAJA






Bahagia itu sederhana bagiku…
Sesederhana aku tersenyum tiap kali melihat senyummu..
Sesederhana kedatanganmu,  yang melengkapi hariku..
Sesederhana keberadaanmu disampingku, yang mampu meluluhkan amarahku..
Sesederhana itulah alasanku ingin  menghabisakan waktu bersamamu..
Bahagia bersama, bahkan menangis bersamapun aku mau..
Karena aku mencintai semua bagian darimu..

Aku tak meminta seluruh waktu yang kau punya,
Aku hanya ingin sebagian kecil darinya, mungkin sehari dalam seminggu..
Aku tak meminta seluruh hatimu,
Aku hanya ingin kau menempatkanku disatu ruang kosong, tanpa ada siapapun didalamnya kecuali aku..
Aku tak akan meminta kau menjadi orang hebat atau apapun itu,
Aku hanya menginginkan kamu apa adanya,  karna itu sudah cukup melengkapiku..

Mungkin aku egois, tapi aku selalu berharap tak akan ada perpisahan diantara kita,,
Karna namamu sudah terlanjur terukir didalam hati ini..
Karna namamu sudah terlanjur menjadi bagian dalam semua doa – doaku..
Karna namamu sudah terlanjur menjadi nama salah satu orang yang ku cinta..
Karna kamu sudah menjadi warna dalam kanvas putih yang dulu enggan ku beri warna..
Karna kamu salah satu yang menghapus air mata ini, walau terkadang kau alasanku menangis..
Mungkin saja tuhan telah bosan mendengar harapan – harapan itu..
Mungkin saja harapan itu bisa pupus nanti,
Namun sekarang, aku tak akan berhenti untuk berharap..
Berharap kau akhirnya menetapkan pilihan, dan kita akan bersama….

Minggu, 05 Oktober 2014

SEPI



Inikah takdirku??
Sepi, hanya itu yang bersarang dalam hatiku..
Bahkan dalam keramaianpun masih kurasa sepi itu..
Ingin ku mengusirnya pergi..
Jauh tinggalkan hati yang ingin bahagia ini..

Waktu membawa kehadiranmu,
Sepi itu berkurang, disampingmu aku tersenyum..
Hanya dengan adanya kamu, aku merasa keluar dari sepi..
Itu kenapa aku selalu ingin disampingmu..

Tapi kini, waktu membawamu menjauh dariku..
Kamu sang pengusir sepi ku,
Kini tak lagi selalu ada disampingku, kamu terlalu jauh kurasa..
Bukan soal jarak, tapi hati..
Entah rasa macam apa ini, aku hanya merasa sepi kembali
Sejak kau perlahan menghilang dari sampingku..
Bisakah kamu kembali seperti dulu???
Aku sangat merindukan kamu yang seperti dulu..
Atau sudah habiskah waktu memberi kesempatanku keluar dari sepi ini???